Profil Desa Nglembu

Ketahui informasi secara rinci Desa Nglembu mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Nglembu

Tentang Kami

Profil Desa Nglembu, Sambi, Boyolali. Jelajahi potensinya sebagai sentra peternakan sapi potong, pusat agribisnis terpadu dengan sistem integrasi sapi-jagung, dan desa peternak yang tangguh sesuai dengan namanya.

  • Sentra Peternakan Sapi Potong

    Merupakan salah satu desa pusat kegiatan peternakan sapi potong (penggemukan) yang menjadi tulang punggung utama perekonomian warga.

  • Sistem Pertanian Terpadu (SIPT)

    Menerapkan model ekonomi sirkular yang efisien melalui sistem integrasi antara peternakan sapi dengan budidaya jagung sebagai sumber pakan dan pupuk.

  • Identitas Desa Peternak yang Kuat

    Sesuai dengan namanya yang berasal dari kata "lembu" (sapi), desa ini memiliki budaya dan identitas yang sangat lekat dengan dunia peternakan.

XM Broker

Di Kabupaten Boyolali yang tersohor sebagai "Kota Susu," terdapat sebuah desa yang menginterpretasikan identitas kehewanannya dengan cara yang berbeda. Desa Nglembu di Kecamatan Sambi, sebuah nama yang secara etimologis berakar kuat dari kata "lembu" atau sapi, telah memantapkan dirinya bukan sebagai penghasil susu, melainkan sebagai pusat peternakan sapi potong yang tangguh. Di sini, sapi bukan hanya sekadar ternak, melainkan inti dari sebuah sistem agribisnis terpadu yang cerdas, di mana ternak, ladang dan masyarakat hidup dalam sebuah siklus yang saling menghidupi. Profil Desa Nglembu adalah potret sebuah komunitas yang nama dan nadinya berdetak dalam irama yang sama, irama kehidupan peternak sejati.

Geografi, Demografi, dan Lanskap Peternakan

Desa Nglembu secara administratif terletak di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Berada di kawasan timur laut Boyolali, lanskap Desa Nglembu didominasi oleh perbukitan landai dan lahan tegalan, berbeda dengan desa-desa di lereng Merapi-Merbabu. Kondisi geografis ini sangat ideal untuk budidaya tanaman palawija, khususnya jagung, yang menjadi fondasi bagi pilar utama ekonomi desa: peternakan sapi potong.Luas wilayah Desa Nglembu tercatat sekitar 4,12 kilometer persegi. Wilayahnya berbatasan dengan beberapa desa lain di sekitarnya. Di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Catur. Di sebelah timur, bersebelahan dengan wilayah Kecamatan Ngemplak. Sementara di sisi selatan, berbatasan dengan Desa Kismoyoso, dan di sebelah barat, berbatasan dengan Desa Canden.Berdasarkan data kependudukan resmi yang tersedia, Desa Nglembu dihuni oleh 3.515 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya mencapai 853 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan yang relatif sedang ini memungkinkan pemanfaatan lahan yang optimal untuk pertanian dan peternakan. Hampir setiap pekarangan rumah di desa ini memiliki kandang sapi, menjadi penanda visual yang kuat akan identitas desa sebagai kampung peternak.

Peternakan Sapi Potong: Jantung Ekonomi dan Identitas Desa

Jika desa lain memiliki spesialisasi pada kerajinan atau industri tertentu, maka spesialisasi Desa Nglembu terletak pada kegiatan penggemukan (fattening) sapi potong. Sebagian besar keluarga di desa ini adalah peternak yang memelihara beberapa ekor sapi di kandang komunal maupun individual. Sapi-sapi ini dipelihara dan dibesarkan hingga mencapai bobot ideal untuk kemudian dijual ke pasar hewan atau ke rumah potong hewan.Bagi masyarakat Nglembu, memelihara sapi memiliki fungsi ganda. Pertama, sebagai sumber pendapatan utama. Penjualan sapi, terutama menjelang hari-hari besar seperti Idul Adha, menjadi momen panen raya bagi para peternak. Kedua, sapi juga berfungsi sebagai "tabungan hidup" atau aset investasi. Kepemilikan sapi menjadi ukuran kesejahteraan dan jaring pengaman ekonomi keluarga untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan besar seperti pendidikan anak, renovasi rumah, atau hajatan."Di Nglembu, punya sapi itu sudah seperti keharusan, warisan dari orang tua. Dari hasil jual sapi inilah kami bisa menyekolahkan anak sampai sarjana. Sapi adalah `celengan` kami yang paling berharga," ujar seorang tokoh peternak di Desa Nglembu.

Sistem Integrasi Sapi-Jagung: Model Ekonomi Sirkular

Keunggulan dan kecerdasan agribisnis di Desa Nglembu terletak pada penerapan Sistem Integrasi Sapi dan Tanaman (SIPT), khususnya dengan jagung. Model ini menciptakan sebuah siklus ekonomi sirkular yang nyaris tanpa limbah dan sangat efisien.Siklus ini berjalan sebagai berikut:

  1. Dari Ladang ke Kandang: Para petani menanam jagung di lahan tegalan mereka. Setelah panen, tidak ada bagian dari tanaman yang terbuang. Biji jagung dapat dijual atau diolah, sementara sisa tanaman, mulai dari batang, daun, hingga kelobot (tebon jagung), dicacah dan diolah menjadi sumber pakan utama yang melimpah dan murah bagi sapi-sapi mereka.

  2. Dari Kandang Kembali ke Ladang: Kotoran sapi yang dihasilkan dari kandang tidak dibiarkan menjadi limbah. Kotoran tersebut dikumpulkan dan diproses melalui fermentasi menjadi pupuk kandang (pupuk organik) berkualitas tinggi. Pupuk inilah yang kemudian digunakan untuk menyuburkan kembali ladang-ladang jagung mereka, mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal.

Sistem yang saling menguntungkan ini menjadi kunci keberhasilan dan ketangguhan ekonomi para peternak di Nglembu. Mereka mampu menekan biaya produksi (pakan dan pupuk) secara signifikan, sekaligus menjaga kesehatan dan kesuburan lahan mereka secara berkelanjutan.

Peran Kelembagaan dan Prospek Masa Depan

Keberhasilan agribisnis di Desa Nglembu tidak lepas dari kuatnya peran kelembagaan di tingkat lokal, terutama Kelompok Ternak. Kelompok-kelompok ini menjadi wadah bagi para peternak untuk berdiskusi, berbagi ilmu tentang teknik penggemukan yang efektif, mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan hewan dari mantri atau dokter hewan, serta terkadang melakukan penjualan secara kolektif untuk mendapatkan harga yang lebih baik.Pemerintah Desa Nglembu secara aktif mendukung warganya dengan memastikan infrastruktur penunjang, seperti jalan usaha tani, dalam kondisi baik untuk kelancaran transportasi pakan dan ternak. Tantangan ke depan yang dihadapi ialah fluktuasi harga sapi dan pakan konsentrat di pasaran, serta ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menuntut kewaspadaan dan praktik biosekuriti yang ketat.Prospek masa depan Desa Nglembu sangat cerah. Dengan potensi pengembangan produk turunan seperti bakso atau abon dengan merek lokal, serta pengembangan pasar pupuk organik yang lebih luas, desa ini memiliki peluang untuk terus meningkatkan nilai tambah dari sistem agribisnis terpadu mereka.

Penutup: Visi Nglembu sebagai Pilar Peternakan Boyolali

Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, adalah manifestasi sejati dari julukan Boyolali. Jika bagian lain Boyolali adalah pilar industri susu, maka Nglembu adalah pilar industri daging. Desa ini menunjukkan dengan gamblang bagaimana sebuah komunitas dapat membangun sistem ekonomi yang mandiri, efisien, dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Sesuai dengan namanya, Desa Nglembu akan terus menjadi nadi kehidupan peternakan sapi potong, membuktikan bahwa semangat "lembu" di Boyolali akan terus hidup dan menghidupi.